Senin, 01 Desember 2014

Pangdam Minta Prajurit TNI Hentikan Penyelundupan di Perbatasan

Kupang, Madika News - Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Torry Djohar BT meminta prajurit TNI yang bertugas di perbatasan RI-Timor Leste sedapat mungkin menghentikan aksi penyelundupan sembako dan bahan bakar minyak dari Indonesia ke Timor Leste melalui jalan tikus.

Kasus penyelundupan sembako, BBM dan pelintas batas ilegal, masih merupakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan agar tidak mengganggu keharmonisan hubungan bertetangga antara Indonesia dan Timor Leste.

Hal ini dikatakan Pangdam dalam sambutan tertulis yang disampaikan Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Ahmad Yuliarto ketika menerima Satuan Tugas Operasi Pengamanan Perbatasan atau Satgasops Pamtas RI-Timor Leste, Sabtu 29 November kemarin.

Satgas Pamtas tersebut berasal dari Yonif 514/Raider Kostrad, Satgas Intelijen dan Satgas Bantuan dari Kodam IX/Udayana yang akan menggantikan Yonif 742/Satya Wira Yudha dari Mataram, NTB.

Pangdam mengakui, kasus penyelundupan sembako, BBM dan pelintas batas ilegal masih terjadi sampai saat ini. Sehingga Ini merupakan pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan.

Sementara itu, Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Ahmad Yuliarto berharap Satgasops Pamtas RI-Timor Leste ikut mendorong upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di perbatasan agar tidak mencari jalan pintas untuk menggapai kesejahteraan dengan cara menyelundup sembako atau BBM ke negara Timor Leste.

Peyelundupkan BBM ke Timor Leste disebabkan oleh harga BBM, khususnya premium yang cukup menggiurkan yakni sekitar 1,2 dolar AS atau sekitar Rp12.000 per liter. Sedangkan yang dijual di pinggiran jalan bisa mencapai 2,0 dolar AS atau sekitar Rp 20.000 per botol.(flobamora.net) 

0 komentar:

Posting Komentar