Kupang, Madika News - Tinggi gelombang dan angin
kencang, yang melanda perairan laut timor beberapa hari terakhir ini, membuat
ratusan kapal nelayan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) takut untuk melaut.
Para nelayan tersebut terpaksa menganggur untuk sementara waktu sambil menunggu
cuaca kemabali normal.
Pantauan Madika Radio di Tempat
Pendaratan Ikan (TPI) Oeba Kota Kupang, terlihat ratusan kapal nelayan yang
biasa memasok ikan segar ke sejumlah pasar di Kota Kupang, hanya bersembunyi di
balik tembok pembatas pantai, guna menghindari hantaman gelombang yang mencapai
4-5 meter.
Semenjak adanya himbauan dari
Badan Meteroligi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kupang bahwa, adanya cuaca
ekstrim di perairan laut timor, membuat para nelayan tak berani turun ke laut
untuk mencari ikan.
Ady Papa Pingak, Salah satu
nelayan di Oeba kepada wartawan, Kamis (8/1/2015) mengaku, sejak adanya
gelombang yang kurang bersahabat, mereka tak berani melaut sehingga tidak
memiliki penghasilan guna memenuhi kebutuhan keluarga. “Kami hanya bisa tunggu
cuaca normal kembali sambil memperbaiki alat tangkap atau merawat kapal,”
ujarnya.
Cuaca buruk ini sudah terjadi di
perairan laut timor sejak delapan hari yang lalu, dan hal ini di perkirakan
masih terus terjadi hingga tiga bulan ke depan. Sehingga para nelayan
diharapkan agar tetap bersabar untuk melaut sambil menunggu cuaca kembali
normal.
Sebelumnya diberitakan, PT
Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Kupang, Nusa Tenggara
Timur menutup sementara 17 lintasan penyeberangan antar pulau di wilayah itu,
hingga batas waktu tak tentu akibat cuaca ektsrim.
Agus Supriyanto, Manager Usaha PT
ASDP Cabang Kupang mengatakan, sesuai data prakiraan cuaca yang diterima dari
BMKG Klas 1 Kupang, ketinggian gelombang saat ini mencapai 5-6 meter terutama
di selat Ombai dan di perairan laut Sawu sehingga, sangat membahayakan bagi
nelayan dan pelayaran kapal Ferry antar pulau. (JNo)
0 komentar:
Posting Komentar