Kupang, Madika News - Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI
Torry Djohar BT meminta prajurit TNI yang bertugas di perbatasan RI-Timor Leste
sedapat mungkin menghentikan aksi penyelundupan sembako dan bahan bakar minyak
dari Indonesia ke Timor Leste melalui jalan tikus.
Kasus penyelundupan sembako, BBM
dan pelintas batas ilegal, masih merupakan pekerjaan rumah yang harus
diselesaikan agar tidak mengganggu keharmonisan hubungan bertetangga antara
Indonesia dan Timor Leste.
Hal ini dikatakan Pangdam dalam
sambutan tertulis yang disampaikan Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen
TNI Ahmad Yuliarto ketika menerima Satuan Tugas Operasi Pengamanan Perbatasan
atau Satgasops Pamtas RI-Timor Leste, Sabtu 29 November kemarin.
Satgas Pamtas tersebut berasal
dari Yonif 514/Raider Kostrad, Satgas Intelijen dan Satgas Bantuan dari Kodam
IX/Udayana yang akan menggantikan Yonif 742/Satya Wira Yudha dari Mataram, NTB.
Pangdam mengakui, kasus
penyelundupan sembako, BBM dan pelintas batas ilegal masih terjadi sampai saat
ini. Sehingga Ini merupakan pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan.
Sementara itu, Komandan Korem
161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Ahmad Yuliarto berharap Satgasops Pamtas
RI-Timor Leste ikut mendorong upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di
perbatasan agar tidak mencari jalan pintas untuk menggapai kesejahteraan dengan
cara menyelundup sembako atau BBM ke negara Timor Leste.
Peyelundupkan BBM ke Timor Leste
disebabkan oleh harga BBM, khususnya premium yang cukup menggiurkan yakni
sekitar 1,2 dolar AS atau sekitar Rp12.000 per liter. Sedangkan yang dijual di
pinggiran jalan bisa mencapai 2,0 dolar AS atau sekitar Rp 20.000 per botol.(flobamora.net)
0 komentar:
Posting Komentar