This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 27 Januari 2015

Dua Orang Bandar Narkoba Lintas Provinsi Dibekuk

Madika News, Kupang - Tim Direktorat Diserse Narkoba Polda Nusa Tenggara Timur, kembali membekuk dua orang jaringan pengedar narkoba lintas Provinsi. 

Dari tangan para tersangka, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa 2 paket ganja kering dan sejumlah uang.

Kedua orang pengedar narkoba ini merupakan target operasi dari tim Diserse narkoba Polda Nusa Tenggara Timur, karena disinyalir merupakan bandar narkoba dan komplotan pengedar narkoba terbesar, serta sering memasok obat-obat terlarang ini dari luar daerah  ke wilayah NTT.

Dari tangan para tersangka, aparat kepolisian berhasil mengamankan barang bukti berupa 2 paket ganja kering, dengan masing-masing paket berisi 6,7 gram dan 318,2 gram.

Menurut Direktur Diserese Kriminal Narkoba Polda NTT, AKBP Kumbul Kusdiyanto bahwa, sebelumnya barang terlarang ini dibeli dari Alan, seorang mahasiswa di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Paket narkoba ini kemudian akan diedarkan oleh Hery warga asal Bima dan Anto warga asal Jawa Tengah.

Barang terlarang tersebut akan di edarkan di kabupaten Manggarai Barat. Namun aparat kepolisian yang sudah mengetahui terlebih dahulu niat kedua orang pengedar narkoba itu, langsung diamankan di pelabuhan Labuan Bajo.

AKBP Kumbul juga menambahkan, Nusa Tenggara Timur, merupakan daerah rawan terjadinya peredaran narkoba urutan ke lima di Indonesia karena, langsung berbatasan dengan negara Timor Leste dan Australia sebagai pintu masuk.

Atas kasus ini, kedua orang pengedar narkoba tersebut diancam dengan Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Predaran Narkotika, pasal 111 ayat 1, dengan hukuman minimal empat tahun penjara dan maksimal seumur hidup. (JNo)

Kapolda NTT Dapat Surat Ucapan Terima Kasih Dari Maskapai AirAsia

Madika News, Kupang - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur, Brigjen Endang Sunjaya mendapat surat ucapan terima kasih dari pihak maskapai AirAsia, karena ikut membantu mengambil sampel Ante Mortem keluarga korban jatuhnya pesawat AsiaAir QZ8501 di pulau Leti, Maluku.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda NTT, Ajun Komisaris Besar Polisi Agus Santosa, mengatakan, ucapan terimakasih tersebut dituangkan dalam sepucuk surat yang dilayangkan tertanggal 13 Januari 2015 dan ditanda tangani oleh Presiden Direktur PT AirAsia Indonesia, Sunu Widyatmoko.

Menurut Agus Santosa, Ucapan terimakasih kepada Kapolda NTT tersebut atas dukungan penuh yang telah diberikan oleh Polda NTT dalam melakukan pendampingan terhadap keluarga serta kerabat dari kakak beradik Viona Florenca Abraham dan Indah Diani penumpang pesawat AirAsia QZ 8501 yang mengalami kecelakaan pada saat penerbangan dari Surabaya menuju Singapura beberapa hari yang lalu.

Dalam isi suratnya, Presiden Direktur PT AirAsia Indonesia menuliskan ucapan terimakasih khusus kepada Kapolda NTT, Brigjen Endang Sunjaya yang telah mengupayakan keberangkatan dari Kupang menuju Pulau Leti, menggunakan pesawat susi air, dalam rangka pengambilan sampel DNA dari orang tua korban dan mengantarkan sample DNA ke RS Bhayangkara di Surabaya Jawa Timur.(JNo)

Tiga Warga TTS Meninggal Akibat Diare

Madika News, Kupang - Tiga dari 107 warga di Desa Oebaki dan Enonabuasa, Kecamatan Noebeba, Kabupaten Timor Tengah Selatan, meninggal dunia akibat diare yang menyerang dua desa tersebut dalam tiga pekan terakhir . 

Korban yang meninggal dunia adalah Katarina Snae 80 tahun, Nitnael Liunokas 85 tahun serta Yodi Benu yang berusia 1,6 tahun. Bila tidak ditangani secepatnya, diperkirakan korban akan terus bertambah.

Anggota DPRD NTT, Jefry Unbanunaek mengatakan, informasi yang Ia diperoleh dari Posko pelayanan di Kecamatan Noebeba bahwa, saat ini pemerintah setempat melalui Dinas kesehatan hanya meminjamkan satu unit mobil sebagai mobil operasional. Namun mobil tersebut telah ditarik kembali ke Kota Soe, Ibu Kota Timor Tengah Selatan.

Menurut Jefry, korban diare dari dua desa itu sulit mendapatkan pelayanan karena terkendala sarana angkutan. Padahal jarak dari Ibu Kota Kabupaten Timor Tengah Selatan ke kecamatan Noebeba hanya 25 kilometer dengan waktu tempuh sekitar satu jam lebih.

Jefry mendesak Pemerintah provinsi NTT maupun Pemerintah Kabupaten TTS untuk segera menindaklanjuti musibah ini. Sebab kasus tersebut bukan lagi kejadian luar biasa namun bisa dikategorikan sebagai musibah.

Sumber : flobamora.net

DPRD NTT Minta Gubernur Ganti Dirut RSU W.Z Yohanes

Madika News, Kupang - DPRD NTT akan mengirim rekomendasi tertulis kepada Gubernur Frans Lebu Raya untuk menggantikan Dirut RSUD W.Z Yohanes Kupang, yang saat ini masih dijabat oleh pelaksana tugas direktur.

Ketua Komisi V DPRD NTT, Winston Rondo, kepada wartawan mengatakan, draft rekomendasi sedang disiapkan untuk menindaklanjuti permintaan ketua Dewan, Anwar Pua Geno beberapa waktu lalu.

Sebelumnya diberitakan, Ketua DPRD NTT, Anwar Pua Geno mengatakan, sudah meminta Komisi V untuk mengeluarkan rekomendasi tertulis untuk disampaikan kepada pemerintah agar segera menggantikan Dirut RSU, W.Z Johanes Kupang.

Dikeluarkanya rekomendasi tertulis tersebut, sebagai terobosan dari Dewan atas keengganan Pemerintah untuk menggantikan Dirut RSU Kupang. Pasalnya Dewan telah menyampaikan rekomendasi lisan kepada pemerintah untuk menggantikan Dirut RSU Kupang.

Untuk diketahui, permintaan pergantian tersebut akibat Direktur RSU W. Z. Johannes Kupang, Alfons Anapaku mengalami sakit dan sudah setahun di rawat di pulau  Jawa.  

Masyarakat NTT juga diminta bersabar dan menunggu seperti apa keputusan gubernur setelah menerima surat rekomendasi dari DPRD NTT. Sebab semua pihak berharap agar menajemen di RSU Kupang itu selalu baik adanya.

Sumber : flobamora.net

Rabu, 21 Januari 2015

Wanita Bunga Karang Gelar Maulid Nabi

Kupang, News Madika - Hari Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1423 Hijriah memang telah berlalu, atau tepatnya pada 3 Januari 2015 lalu. Namun kemeriahan itu masih terasa di di Kota Kupang.

Pokja Bunga Karang, Rabu hari ini mengadakan peringatan Maulid Nabi di kompleks lokalisasi Karang Dempel, Tenau, Kota Kupang yang dihadiri oleh seluruh penghuni lokalisasi, Ketua tim penggerak PKK NTT, dan pejabat kantor Kementrian Agama provinsi NTT maupun Kota Kupang serta undangan lainnya.

Ketua tim penggerak PKK NTT, Lusia Adinda Lebu Raya dalam sambutannya mengatakan, kehadiran dirinya pada peringatan hari Maulid Nabi yang diselenggarakan oleh Pokja Bunga Karang, merupakan kebanggaanya tersendiri. Sebab pokja Bunga Karang sendiri merupakan kelompok binaan dari Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia.

Adinda Lebu Raya juga menilai, walaupun sudah dua kali diselenggarakan di kompleks tersebut namun, peringatan maulid Nabi tahun ini lebih menggembirakan dan menyenangkan.

Sementara itu Ketua Pokja Bunga Karang Kupang, Siti Misbah mengaku bahwa sangat bahagia karena sebelumnya, mereka sebagai penghuni lokalisasi belum pernah melakukan perayaan Maulid Nabi. Shingga Ia berharap kedepan, mereka bisa lebih dekat dengan Tuhan Yang Maha Esa dengan melakukan kegiatan yang berbau keagamaan seperti ini. (JNo)

Tidak Diberitahu Soal Kelahiran Anak, Suami Minum Mabok Tikam Istri Hingga Tewas

Kupang, Madika News - Akibat tidak diberitahu soal kelahiran anak, seorang suami bernama alhadi 22 tahun warga kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur tega menghabisi nyawa istrinya yang bernama Rahmatia Abas 22 tahun, menggunakan pisau hingga tewas.

Pelaku yang menikam sang istri dalam keadaan mabuk minuman keras itu, diduga  sakit hati karena sang istri tidak memberitahukan dirinya, saat melahirkan anak pertama mereka di kabupaten Alor pada desember 2014 lalu.

Rahmatiah Abas asal yang terdaftar sebagai mahasiswi semester lima, Fakultas Bahasa Indonesia, Universitas Muhammadyah Kupang, tewas ditangan suaminya dengan 12 luka tusukan dibagian dada serta tangan. Pembunuhan tersebut terjadi petang kemarin, di Jalan Nasution, RT 21 RW 06, Kelurahan Kayu putih, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang. 

Menurut Wakapolres Kupang Kota, Kompol Julian Perdana bahwa motif penganiayaan dengan senjata tajam hingga menyebabkan kematian tersebut, di duga akibat sakit hati pelaku terhadap istrinya yang melahirkan anak mereka di Alor tanpa sepengetahuannya.

Julian menambahkan, menurut informasi yang dihimpun bahwa, hubungan pasangan suami istri ini memang tidak lagi harmonis beberapa bulan terakhir. Pada saat terjadi cekcok mulut dengan korban, pelaku dalam keadaan mabuk minuman keras sehingga untuk sementara pelaku di jerat dengan pasal 351 ayat 3.

Haji Maaruf, keluarga korban berharap kepada aparat kepolisian, agar menghukum pelaku seberat mungkin sesuai dengan perbuatan dan undang-undang yang berlaku.

Untuk sementara, jenasah korban sudah disemayamkan di rumah keluarga untuk diberangkatkan ke kabupaten alor hari ini. Sementara pelaku yang berprofesi sebagai pekerja serabutan itu sudah diamankan di Polres Kupang Kota untuk di periksa lebih lanjut. (JNo)

Senin, 12 Januari 2015

Besok, Tim DVI Polda NTT Ambil DNA Korban AirAsia di Pulau Leti Ambon

Kupang, Madika News - Tim DVI Polda NTT, Rabu besok akan kembali menemui orang tua dari Viona Florinati Abraham dan Indah Diani Abraham yang menjadi korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501. 

Upaya untuk mendapatkan data Ante Mortem dari kedua orang tua di Pulau Leti, Kabupaten Maluku Barat Daya atas permintaan dari Polda Jawa Timur.

Sebelumnya, pada Minggu pagi kemarin tim DVI yang dipimpin Kapolda NTT, Brigjen Pol Endang Sunjaya sudah berlayar menuju Pulau Leti selama dua jam. Namun akibat dihadang gelombang setinggi lima meter, serta arus laut yang kuat, tim DVI akhirnya memutuskan untuk kembali ke pelabuhan Tenau Kupang.  

Kapolda NTT, Brigjen Pol Endang Sunjaya mengatakan, pihaknya melakukan pelayaran ke pulau Leti atas permintaan Polda Jawa Timur untuk mengambil sample DNA orang tua dari Viona Florinati Abraham dan Indah Diani Abraham yang ikut menjadi korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501.

Brigjen Pol Endang Sunjaya menambahkan, keterlibatan Polda NTT untuk mengambil sample DNA dari kedua korban, karena jarak pulau Leti dan NTT lebih dekat yakni 30 jam perjalanan menggunakan kapal perintis dibandingkan harus melalui Maluku. (JNo)

Polda NTT Diminta Untuk Tidak Terjebak Dalam Mafia Human Trafficking

Kupang, Madika News - Aliansi Masyarakat Sipil Anti Perdagangan Manusia atau Amasiaga, mendesak Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur untuk memanfaatkan sejumlah fakta dan bukti persidangan terkait dengan diskriminasi terhadap Birgpol Rudy Soik.

Dari rentetan persidangan terhadap Rudy Soik semakin terungkap sejumlah fakta bahwa, proses penyelidikan oleh Rudy semakin memperkuat adanya praktik mafia human trafficking. 

Hal tersebut terungkap dari beberapa saksi yang bersama Rudy Soik tergabung dalam Satuan Tugas  Trafficking Polda NTT.

Koordinator Amasiaga, Paul Rahmat dalam rilisnya yang diterima Radio Madika menyatakan, berdasarkan pantauan Amasiaga selama enam kali persidangan dan informasi yang digali selama ini, semakin memperkuat adanya jaringan mafia yang jelas-jelas melakukan praktik perdagangan manusia. Hal tersebut bisa dilihat dari munculnya saksi yang memberikan keterangan palsu dan berupaya mengaburkan persoalan utama yang seharusnya diungkap Rudy Soik bersama tim Satgas Polda NTT.

Seperti diketahui, sebagai anggota Satgas Polda NTT, Rudy Soik bersama timnya berusaha mencari salah satu pelaku dalam jaringan mafia yakni Toni Seran alias Toser, yang sudah masuk dalam daftar pencarian orang Polda NTT.

Upaya tim Satgas melalui Ismail Patty Sanga menunjukkan bukti keberadaan Toni, namun Ismail berusaha mengaburkan keberadaan Toni dan menunjukkan gerak-gerik mencurigakan. 

Tindakan yang dianggap sebagai kekerasan oleh Rudy Soik terhadap Ismail tersebut kemudian menjadikan Rudy tersangka, padahal itu menjadi bagian dari tugasnya untuk mengungkap praktik ilegal yang selama ini memperdagangkan manusia NTT.

Menurut kuasa hukum Rudy Soik, Asfinawati dan Muji Kartika, langkah Rudy untuk menyelidiki keberadaan Toni Seran tersebut semakin diperkuat dalam sidang terakhir pada Kamis, 8 Januari lalu. Yakni, Ada beberapa barang bukti milik Toni Seran, seperti topi dan jaket, yang ada di kos-kosan Ismail. Ini diperkuat dari keterangan beberapa saksi yang masih menjunjung kebenaran dan fakta yang tidak dimanipulasi.

Berangkat dari fakta tersebut, maka Amasiaga mendorong para hakim dan penegak hukum lainnya untuk mengungkap fakta persidangan sehingga bisa mencegah gerak langkah para mafia perdagangan manusia tersebut. (JNo)

Kamis, 08 Januari 2015

Komplotan Pencuri Motor di Kupang Dibekuk Aparat

Kupang, Madika News - Aparat kepolisian sektor Oebobo, Kota Kupang, Rabu, 7 Januari kemarin berhasil membekuk empat orang komplotan pencuri motor dan barang-barang elektronik.

Wakapolres Kupang Kota, Komsaris Julian Perdana kepada wartawan mengatakan, keempat tersangka yang diamankan yakni berinisial VPL warga Kelurahan Oepura, Kecamatan Maulafa, DL warga Naikoten I Kecamatan Kota Raja, AM warga Naikoten I, DMU warga Naikoten I, Serta masih ada satu tersangka lain dengan inisial GB yang masih dalam tahap DPO kepolisian.

Dari tangan komplotan pencuri itu, polisi berhasil amankan SPM Yamaha Mio warna putih dengan nomor polisi DH 2249 HE, Zuzuki Nex warna hitam DH 4155 HJ, serta barang elektronik berupa Laptop Fujitsu dan alat cas, Laptop Thosiba beserta alat cas dan Laptop merek Hp beserta alat cas.

Selain itu, polisi juga mengamankan handphone berbagai merk sebanyak 14 buah, tas laptop 3 buah berwarna hijau dan hitam serta satu helm KYT putih.


Julian juga mengatakan, komplotan pencuri ini merupakan target operasi yang beberapa kali melakukan operasi di wilayah Oebobo. Sehingga, masyarakat dihimbau untuk lebih berhati-hati di jalan atau di saat meninggalkan rumah. (Ado/nttterkini.com)

GM Angkasa Pura I Kupang Siap Penuhi Panggilan Pemprov dan DPRD NTT

Kupang, Madika News - General Manager PT Angkasa Pura 1 Bandar Udara El Tari Kupang, Gede Arnawa mengaku, pihaknya tidak tahu menahu soal pengangkatan tenaga kontrak di bandara Kupang sebab semuanya harus melalui prosedur dari Angkasa Pura pusat.

"Saya bukan pengambil kebijakan sehingga, saya tidak berwenang untuk mengangkat mereka sebagai karyawan tetap Angkasa Pura I Kupang," ujarnya di Bandar Udara El Tari Kupang, Rabu, (7/1/2015).

Gede Arnawa menambahkan, pihaknya tidak bisa mengambil keputusan sendiri terkait pengangkatan tenaga kontrak sebab Angkasa Pura bukan milik daerah. Sehingga Ia meminta kepada para tenaga kontrak yang mengadu ke DPRD untuk selalu berinovasi agar dapat bersaing dengan dunia luar.

Dirinya mengatakan, siap untuk memberikan klarifikasi kepada DPRD maupun pemerintah Provinsi NTT terkait laporan dari sembilan tenaga kontrak tersebut.


"Saya sebagai penanggung jawab di Kupang, Siap memberikan penjelasan kepada Dewan maupun Pemerinta NTT. Namun saya tidak bisa mengambil keputusan soal status mereka karena semua harus melalui prosedur Angkasa Pura di Jakarta," kata Gede Arnawa.

Diberitakan sebelumnya, sembilan orang karyawan PT Angkasa Pura 1 Bandar Udara El Tari Kupang, Senin 5 Januari 2015 kemarin, mendatangi kantor DPRD NTT untuk mengadu soal status kontrak mereka di BUMN tersebut. Mereka menuntut hak mereka di DPRD karena selama 13 tahun bekerja di PT Angkasa Pura namun belum diangkat menjadi tenaga tetap. (JNo)

Cuaca Ekstrim, Nelayan di Kupang Takut Melaut

Kupang, Madika News - Tinggi gelombang dan angin kencang, yang melanda perairan laut timor beberapa hari terakhir ini, membuat ratusan kapal nelayan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) takut untuk melaut. Para nelayan tersebut terpaksa menganggur untuk sementara waktu sambil menunggu cuaca kemabali normal.

Pantauan Madika Radio di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Oeba Kota Kupang, terlihat ratusan kapal nelayan yang biasa memasok ikan segar ke sejumlah pasar di Kota Kupang, hanya bersembunyi di balik tembok pembatas pantai, guna menghindari hantaman gelombang yang mencapai 4-5 meter.

Semenjak adanya himbauan dari Badan Meteroligi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kupang bahwa, adanya cuaca ekstrim di perairan laut timor, membuat para nelayan tak berani turun ke laut untuk mencari ikan.

Ady Papa Pingak, Salah satu nelayan di Oeba kepada wartawan, Kamis (8/1/2015) mengaku, sejak adanya gelombang yang kurang bersahabat, mereka tak berani melaut sehingga tidak memiliki penghasilan guna memenuhi kebutuhan keluarga. “Kami hanya bisa tunggu cuaca normal kembali sambil memperbaiki alat tangkap atau merawat kapal,” ujarnya.

Cuaca buruk ini sudah terjadi di perairan laut timor sejak delapan hari yang lalu, dan hal ini di perkirakan masih terus terjadi hingga tiga bulan ke depan. Sehingga para nelayan diharapkan agar tetap bersabar untuk melaut sambil menunggu cuaca kembali normal.

Sebelumnya diberitakan, PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur menutup sementara 17 lintasan penyeberangan antar pulau di wilayah itu, hingga batas waktu tak tentu akibat cuaca ektsrim.

Agus Supriyanto, Manager Usaha PT ASDP Cabang Kupang mengatakan, sesuai data prakiraan cuaca yang diterima dari BMKG Klas 1 Kupang, ketinggian gelombang saat ini mencapai 5-6 meter terutama di selat Ombai dan di perairan laut Sawu sehingga, sangat membahayakan bagi nelayan dan pelayaran kapal Ferry antar pulau. (JNo)